Sepertinya belakangan ini media “diributkan” dengan liputan tentang adanya penelitian yang menyebutkan sejumlah susu formula “tercemar” dengan bakteri Enterobacter sakazakii. Sebuah penelitian yang konon sudah berlangsung beberapa tahun yang lalu. Saya rasa wajar jika kemudian masyarakat yang mendengar hal ini menjadi “panik”, apalagi ditambah informasi bahwa “betapa mengerikannya” infeksi yang ditimbulkan oleh bakteri ini.
Tapi nyatanya memang kalau membaca tanya-jawab di WHO, memang orang akan bergidik ngeri, sebagaimana sedikit saya kutipkan dari dokumen WHO:
Enterobacter sakazakii is a bacterium belonging to the family Enterobacteriaceae, which contains a number of bacterial species found in the human and animal gut and the environment. The microorganism has been implicated in outbreaks causing meningitis or enteritis, especially in infants. In the few outbreaks reported 20% to >50% of the infants who contracted the disease died. For survivors, severe lasting complications can result including neurological disorders. The outcome related to adult disease seems to be significantly milder.
Bakteri ini bisa masuk ke dalam susu formula (bayi), umumnya melalui 3 jalur mendasar:
- Melalui material dasar (bahan) produk untuk membuat susu formula;
- Melalui kontaminasi formula atau bahan kering lainnya pasca pasteurisasi;
- Melalui kontaminasi ketika menyiapkan susu formula tepat sebelum diberikan pada bayi.
Beberapa makanan lain juga bisa tercemar oleh E. sakazakii, namun susu formula yang paling banyak dihubungkan dengan kejadian luar biasa penyakit yang disebabkannya.
Lanjutkan membaca “Susu Formula yang Tercemar Bakteri Enterobacter Sakazakii” →